Media Pembelajaran GES Untuk Materi Sejarah Kerajaan - Kerajaan Di Indonesia Mapel IPAS Kelas 4 SD

Media Pembelajaran GES (Google Earth dan Slide)Untuk Materi Sejarah Kerajaan - Kerajaan Di Indonesia Mapel IPAS Kelas IV SD

By. NUR BAHJA, S.Pd.SD

Materi  pembelajaran sejarah - sejarah kerajaan di Indonesia, merupakan  momok  bagi  siswa. Kenapa  demikian  ?.  Ya,  kemungkinan  penyebabnya antara lain siswa dituntut untuk menghapal  materi - materi  yang banyak. Disampng itu, guru mengajarkan  dengan menggunakan  media  gambar,  yang  dapat menyebabkan  siswa merasa bosan  dan  tidak  tertarik pada materi tersebut.

        Disini  saya  mencoba  untuk  memberikan  salah  satu  alternatif  kepada teman - teman guru mengenai  media  pembelajaran  yang saya design yang sesuai dengan pembelajaran abad 21.  Media  pembelajaran  tersebut  saya berinama  Media pembelajaran  GES (Google  Earth  dan Slide).  Media  ini dirancang  dengan menggunakan  fitur google workspace for education yaitu google  earth dan google slide 

           Sebelumnya  kita  harus  mengetahui apa itu media  dan  apa itu google earth dan google slide. Mari kita kupas satu persatu. 

Media

Pengertian Media

                  Media merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Latin sekaligus memiliki bentuk jamak atau sering disebut dengan medium. Sementara itu, kata media secara harfiah memiliki arti perantara. Dalam hal ini, perantara yang dimaksud adalah adanya perantara antara sumber informasi atau pesan (a source) dan adanya penerima pesan atau informasi (a receiver). Maka dari itu, sering sekali kita melihat media yang ada di  kehidupan sehari-hari, seperti koran, artikel online, film, televisi, dan masih banyak lagi.

                 Dengan kehadiran media di dunia ini, maka seseorang akan mudah terbantukan, sehingga segala sesuatu yang sedang dilakukan akan mudah terselesaikan. Bahkan, media ini bisa mengurangi terjadinya kesalahpahaman antara pemberi informasi atau penerima informasi. Selain itu, media bisa dimanfaatkan untuk kita belajar, semakin banyak kita belajar semakin bertambah pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh seseorang.

                 Seiring dengan perkembangan zaman, media mengalami perkembangan juga, yang tadinya media hanya dalam bentuk kertas saja, sekarang media sudah bisa diakses melalui alat elektronik, seperti handphone, computer, laptop, dan sebagainya. Kemudahan akses untuk memperoleh media seharusnya dimanfaatkan dengan bijak supaya seseorang atau kelompok tidak ketinggalan informasi.

                 Selain itu, di dalam dunia pendidikan pasti akan terjadi komunikasi antara peserta didik dengan guru atau pengajar dan sering dikenal dengan istilah media pembelajaran. Sudah menjadi sangat umum kalau informasi berupa ilmu pengetahuan yang ada pada dunia pendidikan harus diberikan dengan maksimal agar peserta didik dapat menerima ilmu pengetahun dan wawasannya bertambah.

                Dengan adanya media pembelajaran pada saat melakukan aktivitas belajar mengajar, maka komunikasi antara guru dengan peserta didik akan terjalin lebih harmonis dan mereka bisa saling memahami dengan setiap informasi yang diberikan. Jadi, bagi para guru sebaiknya pilihlah media pembelajaran yang sangat sesuai dengan karakteristik peserta didik.

                Rasanya belum lengkap kalau membahas pengertian media, tetapi tidak langsung dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam KBBI, media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televises, film, poster, dan spanduk.

Pengertian Media Menurut Para Ahli

Nah itulah pengertian dari media yang perlu kamu tahu supaya kamu lebih mudah untuk mendalami pengertian media, maka di bawah ini ada pengertian media yang telah disampaikan oleh beberapa ahli.

Schramm

Schramm mengungkapkan bahwa media adalah sebuah teknologi pembawa pesan atau informasi yang sifatnya instruksional serta bisa dilihat, dibaca, didengar, dan dimanipulasi.

Leslie J. Brggs

Menurut Leslie J. Briggs, media adalah  alat yang bentuknya berupa wujud fisik yang biasanya digunakan pada saat menyampaikan isi materi. Leslie J. Briggs juga mengatakan kalau alat yang dimaksud, seperti tape recorder, video recorder, gambar, kamera, televisi, grafik, dan komputer.

Purnawati dan Eldawi

Punawati dan Eldawi menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang bisa dipakai untuk memberikan pesan yang berasal dari pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga penerima pesan yang diterima dapat memengaruhi perasaan, ikiran, dan perhatian siswa dan menciptakan kegiatan belajar mengajar.

Gagne

Menurut Gagne, media adalah salah satu jenis komponen yang ada di dalam lingkungan para siswa serta bisa meningkatkan minat untuk belajar.

Sadiman

Sadiman menyatakan kalau media adalah berisi tentang berbagai macam hal yang biasanya dipakai untuk mengirimkan pesan atau informasi kepada penerima pesan, sehingga penerima pesan (siswa) perasaan, pikiran, perhatiannya, dan minat dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Miarso

Media menurut Miarso adalah berbagai macam sesuatu yang bisa berfungsi untuk memberikan pesan atau informasi yang di mana pesan tersebut bisa memengaruhi perhatian, pikiran, dan keinginan para siswa untuk belajar.

Robert Heinich

Menurut Robert Heinich, media adalah sesuatu yang dapat membawa sebuah informasi atau pesan yang terjadi antara sumber pesan (source) dengan penerima informasi (receiver).

Arsyad

Arsyad menyatakan kalau media adalah suatu hal yang bisa dijadikan sebagai perantara atau pengirim pesan yang berasal dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Dalam hal ini, Arsyad juga mengatakan bahwa media bisa juga berupa perangkat lunak (software) atau perangkat lunak (hardware).

Ahamad Rohani

Ahmad rohani mengatakan bahwa media adalah suatu hal yang bisa diterima oleh alat indera manusia serta berfungsi sebagai perantara, alat, atau sarana dalam melakukan kegiatan berkomunikasi atau digunakan untuk proses belajar mengajar.

Santoso S. Hamikaya

Menurut Santoso S. Hamikaya, media adalah adalah berbagai macam bentuk perantara yang seringkali digunakan oleh seseorang untuk menyebarkan ide yang dimilikinya supaya ide tersebut bisa sampai kepada penerima ide.

Degeng

Menurut Degeng, media adalah sebuah komponen yang berkaitan dengan strategi penyampaian yang bisa diisi dengan pesan yang akan disampaikan kepada pembelajaran dan biasanya berupa bahan, orang, dan alat.

Blake dan Horlsen

Blake dan Horalsen mengungkapkan bahwa media adalah suatu saluran komunikasi yang biasanya dipakai untuk memberikan pesan antara sumber pesan (berasal dari pemberi pesan) dan isi pesan (diterima oleh penerima pesan)

Dari pengertian media yang sudah diungkapkan oleh beberapa ahli, maka bisa dibilang kalau media itu sering sekali digunakan oleh banyak orang terutama untuk memberikan informasi. Informasi yang diberikan dengan suatu media dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan atau informasi selama pemberi pesan dan penerima pesan memiliki kegiatan berkomunikasi yang baik.

Beberapa ahli juga mengatakan bahwa media ini sangat berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh para guru atau pendidik dengan peserta didik. Maka dari itu, informasi, pesan, ilmu pengetahuan, dan wawasan dapat diterima dengan baik selama para perasaan dan perhatian peserta didik bisa fokus terhadap informasi yang diberikan oleh guru.

Fungsi Media

Media yang bisa digunakan pada berbagai macam bidang, mulai dari pendidikan, hingga politik, dan masih banyak lagi. Adapun beberapa fungsi media secara umum, yaitu:

1. Sebagai Sarana Informasi Bagi Masyarakat

Setiap masyarakat pasti membutuhkan yang namanya informasi karena dengan informasi itu seseorang atau sekelompok masyarakat bisa menambah wawasannya. Fungsi media sebagai sarana informasi ini memudahkan masyarakat mendapatkan informasi. Hanya dengan handphone saja, kamu  

sudah bisa mendapatkan banyak informasi. Selain itu, informasi bisa juga diperoleh melalui televisi. Semakin banyak informasi yang diterima oleh masyarakat, maka semakin bertambah wawasan.

2. Sebagai Sarana Untuk Menyalurkan Ide dan Gagasan

Fungsi kedua dari media adalah sebagai sarana untuk menyalurkan ide atau gagasan. Setiap orang pasti memiliki ide dan gagasan di dalam pikirannya, sehingga seseorang bisa berpikir kreatif. Ide dan gagasan yang hanya ada di dalam kepala, jika tidak dituangkan, maka orang lain tidak akan tahu. Saat ini, sudah ada berbagai macam media yang bisa digunakan untuk menyalurkan ide dan gagasan, seperti film, cerpen, novel, dan sebagainya.

3. Sebagai Sarana Pendidikan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Fungsi selanjutnya dari media adalah sebagai sarana pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam dunia pendidikan, media bisa dikatakan sangat penting untuk memberikan informasi kepada peserta didik, sehingga guru akan mencari media pembelajaran yang cocok dengan karakteristik peserta didik serta tidak membuat bosan peserta didik ketika belajar. Tanpa adanya media pembelajaran, maka peserta didik akan kesulitan dalam menangkap atau menerima informasi ilmu pengetahuan.

4. Sebagai Sarana Untuk Mendapatkan Hiburan

Media bukan hanya berfungsi untuk mendapatkan informasi atau memberikan informasi saja, tetapi bisa juga berfungsi untuk mendapatkan hiburan. Fungsi ini bisa dibilang mampu menghilangkan rasa penat sedang dialami oleh seseorang. Pada umumnya, media yang bisa menghibur seseorang ini berupa film, musik, buku, dan lain-lain.

5. Sebagai Sarana Pengawas Sekaligus Pengontrol Kegiatan Sosial

Fungsi media selanjutnya adalah sebagai sarana pengawas sekaligus pengontrol kegiatan sosial. Dengan adanya media, setiap anggota masyarakat tidak mudah untuk melakukan kegiatan atau tindakan yang membahayakan. Dengan berkurangnya tindakan-tindakan yang membahayakan, maka bisa membuat suatu lingkungan masyarakat menjadi lebih sejahtera.

6. Sebagai Sarana Untuk Menyelesaikan Keterbatasan Pada Alat Indera, Ruang, dan Waktu

Media berfungsi sebagai sarana untuk menyelesaikan keterbatasan pada alat indera, ruang, dan waktu. Oleh sebab itu, adanya media membuat semua masyarakat mudah memperoleh informasi. Hal ini dikarenakan sudah banyak media yang bisa membantu kita untuk memberikan informasi dan menerima informasi.

Jenis-Jenis Media

Setelah membahas fungsi dari media, kini saatnya kita membahas jenis-jenis dari media. Media memiliki tiga jenis, yaitu media visual, media audio, dan media visual audio.

1. Media Visual

Media visual adalah salah satu jenis media yang lebih mengutamakan alat indera penglihatan, sehingga biasanya media ini berbentuk gambar, video, dan sebagainya. Pada umumnya, media visual yang sering digunakan oleh orang banyak adalah proyektor dan informasi yang disampaikan kepada penerima informasi dengan bentuk visual juga.

Adapun media visual yang memiliki dua jenis, yaitu media visual gerak dan media visual diam. Bahkan, kedua jenis media visual tersebut bisa digabung menjadi satu kesatuan. Dengan adanya media visual, maka akan banyak sekali orang yang tertarik untuk menerima informasi yang diberikan. Selain itu, materi yang diberikan pada media visual akan mudah dipahami karena memiliki contoh gambar yang berupa fakta.

2. Media Audio

Media audio adalah media yang biasanya dipakai untuk menyiarkan suatu informasi atau pesan melalui suara. Oleh sebab itu, alat indera pendengaran menjadi alat indera yang cukup penting dalam menerima pesan melalui media audio. Media audio ini biasanya sering kita temukan pada siaran-siaran radio. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, media audio mengalami perkembangan menjadi podcast.

Kamu bisa mendapatkan berbagai macam informasi yang ada pada suatu siaran podcast. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pesan yang diterima melalui media audio memiliki sifat berupa memberikan informasi verbal dan memberikan informasi non verbal. Informasi verbal berupa kata-kata atau bahasa lisan. Sedangkan informasi non verbal berupa vokalisasi atau bunyi-bunyian.

3. Media Visual Audio

Media visual audio adalah jenis media yang menggabungkan media visual dengan media audio, sehingga informasi yang diberikan berupa gambar atau video yang memiliki suara. Oleh sebab itu, tak sedikit orang yang mengatakan kalau media visual audio ini lebih menarik untuk dilihat dan didengar. Penggabungan dua media ini bukan hanya merangsang satu alat indera saja,

tetapi bisa langsung dua alat indera, yaitu alat indera pendengaran dan penglihatan.

Media visual audio dibagi menjadi dua jenis, yaitu media visual audio gerak dan media visual audio diam. Media visual audio gerak bisa kita lihat gambar bersuara, film, dan lain-lain. Sedangkan media visual audio diam berupa buku bersuara, halaman bersuara, dan sebagainya.

Manfaat Media

Pada dasarnya, media memiliki banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan langsung atau di waktu yang akan datang. Akan tetapi, manfaat utama dari media adalah bisa meningkatkan hubungan komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa manfaat dari media.

1. Masyarakat bisa mendapatkan informasi lebih cepat, sehingga tidak ketinggalan informasi. Informasi yang semakin cepat diterima ini dipengaruhi dengan adanya perkembangan teknologi atau internet.

2. Masyarakat mudah memberikan informasi karena informasi bisa diberikan melalui handphone.

3. Informasi yang diberikan bisa dengan maksimal, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara pemberi pesan dan penerima pesan.

4. Pesan mudah diberikan kepada penerima pesan karena tidak membutuhkan waktu yang lama atau lebih efektif dan efisien.

    Media  Pembelajaran  Digital         

       Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.20 Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan 20 Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1997),3. 23 24 sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.21 

            Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.22 Menurut Suprapto dkk, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat pembantu secara efektif yang dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan.23 Dalam penelitian kali ini peneliti lebih cenderung menggunakan definisi media pembelajaran dari Oemar Hamalik dengan alasan bahwa cakupannya lebih luas, tidak hanya dibatasi sebagai alat tetapi juga teknik dan metode sehingga dapat mencakup definisi dari para ahli pendidikan lainnya. 

         Kemajuan ICT, proses ini dimungkinkan dengan menyediakan sarana pembelajaran online melalui internet dan media elektronik. Konsep pembelajaran berbasis ICT seperti ini lebih dikenal dengan e-learning. E-Learning atau electronic learning kini semakin merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. E-Learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia. Untuk menyederhanakan istilah, maka electronic learning disingkat menjadi e-learning. Kata ini terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. 

            Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Pengertian formal istiah 24 http://www.damandiri.or.id/file/ahmadsuyutiunairbab2.pdf, diakses 2 Juli 2008. 27 e-learning diberikan oleh beberapa pakar diantaranya yang banyak diadopsi adalah pendapat Harley, yang menyatakan bahwa e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan Komputer lain. Sedangkan menurut Learn Frame bahwa e-learning, disebut juga TbLearning (Technology-based Learning) adalah sistem pendidikan yang menggunakan semua aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar termasuk jaringan Komputer (Internet, Intranet, Satelit), media elektronik (audio, tv, CD-ROM).25 Dalam konsep e-learning, tidak saja materi pelajaran disediakan secara online, tetapi juga ditandai dengan adanya suatu sistem (berupa software) yang mengatur dan memonitor interaksi antara guru dan siswa (dosen dengan siswa), baik bersifat langsung (synchronoius) atau tertunda (asynchronoius). 

        Dalam e-learning sistem ini dikenal dengan istilah LMS/CMS (Learning/Course Management System). Software LMS komersial yang populer diantaranya adalah WebCT, Blacckboard, TopClass, eCollege. Sedangkan yang merupakan open source yang banyak dikenal di antaranya adalah Dokeos (yang dipakai UNEJ) dan Moodle. LMS/CMS tidak saja menyediakan ruang bagi dosen untuk menaruh materi pelajaran tetapi juga menyediakan fasilitas lain seperti komunikasi langsung (chatting, teleconference, video conference), komunikasi 25 http://www.learnframe.com/ 28 tertunda (e-mail, mailing-list), pelacak progress (progress tracking), materi pelajaran (silabus, materi pelajaran, kumpulah soal-soal, latihan online). 

      Pada abad 21, kecenderungan manusia dalam meggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang sangat pesat. Informasi dan komunikasi mempengaruhi berbagai kehidupan serta memberi perubahan tentang cara hidup dan kegiatan manusia sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Minat membaca masyarakat yang juga meningkat berdampak pada pemenuhan kebutuhan yang mudah dan cepat diakses.

     Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, pendidikan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Salah satu perhatian pendidikan yang menjadi perioritas untuk ditingkatkan adalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut adalah dengan mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada pembelajar.

    Pembelajaran yang berorientasi pada pembelajar dapat dilakukan dengan membangun sistem pembelajaran dimana sistem ini memungkinkan pembelajar untuk mempunyai kemampuan belajar lebih menarik, interaktif, dan bervariasi (Munir, 2017). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, upaya peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi tersebut dalam suatu sistem yang dikenal dengan pembelajaran digital.

            Digital learning atau pembelajaran digital berkembang sebagai upaya dalam mewujudkan sistem pendidikan terpadu dengan membangun konektivitas antar komponen dalam bidang pendidikan sehingga pendidikan akan lebih fleksibel dan dinamis. Pembelajaran digital memberi kontribusi secara kuantitas terhadap interaksi belajar mengajar (Shearer, 2003). Dahulu, sebagian besar pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka langsung (pembelajaran konvensional) dengan pembelajar. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi, informasi, komunikasi yang semakin pesat dan canggih trend juga berubah. Ruang lingkup kompetensi bagi seorang pendidik dalam pembelajaran digital meliputi perencanaan serta pengorganisasian pembelajaran, keterampilan penyajian baik verbal maupun non verbal, team work, keahlian dalam penguasaan materi pembelajaran, melibatkan pembelajar dalam pembelajaran serta koordinasi aktivitas lainnya, pengetahuan tentang teori belajar, pengetahuan tentang pembelajaran digital, pengetahuan tentang perencanaan pembelajaran, dan penguasaan media pembelajaran.

           Saat ini para pendidik sedang menghadapi pembelajar yang disebut sebagai generasi Milenial. Dimana pembelajar yang disebut sebagai generasi milenial ini fasih teknologi, mereka adalah generasi digital yang mahir teknologi informasi serta berbagai aplikasi komputer. Mereka dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan dengan cepat dan mudah, baik untuk kepentingan pendidikannya maupun kepentingan hidup kesehariannya. Mereka sangat intens berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya teman sebaya melalui berbagai situs jejaring. Berdasarkan laporan e-Marketer, pengguna aktif smartphone di Indonesia tumbuh dari 55 juta orang pada tahun 2015 menjadi 100 juta orang di tahun 2018 dan didominasi oleh usia produktif (generasi Milenial) usia 15-35 tahun.

      Salah satu pengaplikasian pembelajaran digital pada abad ke-21 saat ini adalah melalui pembelajaran berbasis mobile (mobile learning). Mobile learning disebut juga M-learning, didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan (didukung) teknologi mobile (Traxler, 2007). Berdasarkan kondisi di lapangan bahwa generasi Milenial fasih teknologi, tech-savvy, web-savvy, appfriendly generation mereka disebut sebagai generasi digital yang gandrung akan teknologi infromasi. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan dekat dengan gawai canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka. Maka penerapan mobile learning dalam pembelajaran akan sangat menarik minat pembelajar dalam belajar mengingat mereka sangat terikat dengan gawai.

         Wulandari et al dalam Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) tahun 2015 menyatakan bahwa (1) Perangkat teknologi mobile sekarang ini tidak hanya memudahkan pengguna dalam berkomunikasi, namun telah menjadi perangkat yang sangat berperan dalam aktivitas pengguna. Jumlah pengguna smartphone yang meningkat menyediakan peluang pemanfaatan smartphone sebagai media pembelajaran berbasis mobile learning. (2) Rata-rata pengguna smartphone menghasbiskan lebih dari dua jam sehari pada ponsel mereka, sebagian besar waktu digunakan untuk chatting, browsing, atau menggunakan aplikasi internet. (3) Dominasi terbesar bersal dari kelompok umur 12-35 tahun dan penggunaan internet di Indonesia lebih sering terkoneksi melalui ponsel. Perkembangan teknologi membawa tren baru dalam dunia e-learning melalui pemanfaatan media protabel atau mobile device seperti smartphone, laptop, tablet, maupun Personal Computer (PC) untuk mengakses sistem pembelajaran digital yang disebut dengan Mobile Learning.

           Menurut titro.id Pada 16 Juli 2017 telah dilaksanakan riset dengan jumlah responden 1.201 orang berusia antara 7–21 tahun, riset ini tentang bagaimana generasi Y (Milenial) dalam menggunakan gawai. Hasilnya 89,10% responden (usia 7-21 tahun) menggunakan handphone atau smartphone dalam kehidupan sehari-harinya (tirto.id, 2017). Dapat disimpulkan bahwa kemungkinan besar penerapan pembelajaran berbasis mobile akan berhasil, melalui smartphone yang mereka miliki pembelajar menjadi lebih mudah dan cepat dalam mengakes sesuatu yang mereka butuhkan kapan saja dan dimana saja.

          Pembelajaran digital menjadi lebih efektif serta memberikan manfaat dibandingkan pembelajaran konvensional secara tatap muka langsung (face to face) apabila strategi pembelajarannya tepat dan benar. Pembelajaran digital melalui mobile learning bukan hanya sekedar mengikuti trend global. Namun merupakan sebuah langkah strategis dalam upaya meningkatkan akses serta mutu layanan pendidikan. Model pembelajaran digital serta konten digital ini dikembangkan untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri. Mengingat bahwa seorang pendidik harus memiliki keterampilan sosial dan salah satu kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang pendidik adalah memanfaatkan Information and Communication Technology (ICT) untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Maka kompetensi digital ini dibangun supaya sumber daya manusia khususnya pendidik (pengajar) dan pembelajar dapat menguasai teknologi digital.

Google  Slide

Google Slides adalah program presentasi yang disertakan sebagai bagian dari rangkaian Google Docs Editor berbasis web bebas yang ditawarkan oleh Google. Layanan ini juga mencakup Google DocsGoogle SheetsGoogle GambarGoogle FormulirGoogle Sites, dan Google Keep. Google Slides tersedia sebagai aplikasi webaplikasi seluler untuk AndroidiOSWindowsBlackBerry, dan sebagai aplikasi desktop di Google Chrome OS. Aplikasi ini kompatibel dengan format berkas Microsoft PowerPoint.[2] Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan menyunting berkas secara daring sambil berkolaborasi dengan pengguna lain secara real-time. Hasil edit dilacak oleh pengguna dengan riwayat revisi yang menyajikan perubahan. Posisi editor disorot dengan kursor dan warna khusus editor dan sistem perizinan mengatur apa yang dapat dilakukan pengguna. Pembaruan telah memperkenalkan fitur menggunakan pembelajaran mesin, termasuk "Jelajahi", menawarkan tata letak dan gambar yang disarankan untuk presentasi, dan "Item tindakan", yang memungkinkan pengguna untuk menetapkan tugas kepada pengguna lain.[3]   
       
Google  Earth

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus ($20), yang memiliki fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($400 per tahun), yang digunakan untuk penggunaan komersial. Awalnya dikenal sebagai Earth Viewer, Google Earth dikembangin oleh Keyhole, Inc., sebuah perusahaan yang diambil alih oleh Google tahun 2004. Produk ini, kemudian diganti namanya jadi Google Earth tahun 2005, dan sekarang tersedia untuk komputer pribadi yang menjalankan Microsoft Windows 2000, XP, atau Vista, Mac OS X 10.3.9 dan ke atas, Linux (diluncurkan tanggal 12 Juni 2006) dan FreeBSD. Dengan tambahan untuk peluncuran sebuah klien berbasis update Keyhole, Google juga menambah pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan berbasis web. Peluncuran Google Earth menyebabkan sebuah peningkatan lebih pada cakupan media mengenai globe virtual antara tahun 2005 dan 2006, menarik perhatian publik mengenai teknologi dan aplikasi geospasial.

Globa virtual ini memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan bayangan orang dan rambu jalan. Resolusi yang tersedia tergantung pada tempat yang dituju, tetapi kebanyakan daerah (kecuali beberapa pulau) dicakup dalam resolusi 15 meter. Las Vegas, Nevada dan Cambridge, Massachusetts memiliki resolusi tertinggi, pada ketinggian 15 cm (6 inci). Google Earth memolehkan pengguna mencari alamat (untuk beberapa negara), memasukkan koordinat, atau menggunakan mouse untuk mencari lokasi.

Google Earth juga memiliki data model elevasi digital (DEM) yang dikumpulkan oleh Misi Topografi Radar Ulang Alik NASA. Ini bermaksud agar kita dapat melihat Grand Canyon atau Gunung Everest dalam tiga dimensi, daripada 2D di situs/program peta lainnya. Sejak November 2006, pemandangan 3D pada pegunungan, termasuk Gunung Everest, telah digunakan dengan penggunaan data DEM untuk memenuhi gerbang di cakupan SRTM.

Banyak orang yang menggunakan aplikasi ini menambah datanya sendiri dan menjadikan mereka tersedia melalui sumber yang berbeda, seperti BBS atau blog. Google Earth mampu menunjukkan semua gambar permukaan Bumi. dan juga merupakan sebuah klien Web Map Service. Google Earth mendukung pengelolaan data Geospasial tiga dimensi melalui Keyhole Markup Language (KML).

Google Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur (seperti jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp, sebuah program pemodelan 3D. Google Earth versi lama (sebelum Versi 4), bangunan 3d terbatas pada beberapa kota, dan memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur apapun. Banyak bangunan dan struktur di seluruh dunia memiliki detil 3D-nya; termasuk (tetapi tidak terbatas kepada) di negara Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, India, Jepang, Jerman, Kanada, Pakistan dan kota Amsterdam dan Alexandria. Bulan Agustus 2007, Hamburg menjadi kota pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam bentuk 3D, termasuk tekstur seperti facade. Pemunculan tiga dimensi itu tersedia untuk beberapa bangunan dan struktur di seluruh dunia melalui Gudang 3D Google dan situs web lainnya.

Apa Itu Google Earth? was last modified: August 11th, 2010 by Tim Jurnalistik Mahasiswa MAESTRO

Langkah - langkah membuat media GES sebagai berikut  

  1. Klik https://docs.google.com/presentation/

  2. Buat slide

  1. Kita pilih  tema, pilih sesuai selera. Disini  saya  memilih momentum kemudian di klik.


  1. Ketik media pembelajaran GES (Google Earth  dan Slide) untuk materi  pembelajaran  sejarah kerajaan di Indonesia Mapel IPAS  kelas 4 SD dan nama kita

  1. Arahkan  kursor ke kiri, klik tambah slide baru

Klik tambahkan  judul  kemudian ketik media pembelajaran google earth.

Klik tambahkan teks, kemudian arahkan kursor ke sisipkan  gambar

Kita bisa upload atau telusuri internet sesuai selera.  Disini saya akan memilih upload gambar dari komputer. Caranya klik upload dan kita akan diarahkan ke laptop, kita pilih, tekan open.

Kita atur gambar supaya terlihat menarik

Kursor kita arahkan ke sisipkan link, kemudian klik. Tempelkan link. 

Ketik Tekan link dan terapkan

Tulisan Tekan link diblog, perbesar ukuran link sampai 19. Tebalkan


  1. Arahkan ke kotak teks, kemudian klik

Ketik petunjuk penggunaan media

  1. Arahkan kursor ke kiri, klik tambah slide

Klik tambahkan judul dan ketik   Lembar aktivitas siswa.

Membuat tabel caranya arahkan kursor ke sisipkan, arahkan tabel pilih 3 x 6


untuk silde 4 dan 5 caranya sama seperti no 7

Hasil 


  1. Gerakkan kursor ke arah tampilan, gerakan klik,

Tekan transisi slide, tekan sesuai  selera. kemudian kita atur sedang. Terapkan kesemua slide


  1. Arahkan kursor ke bagikan, kemudian klik. Ubah siapa saja yang memiliki link, pelihat. tekan selesai

  1. Kemudian link kita copikan dengan cara klik file, bagikan, bagikan keorang lain, salin link.klik selesai

    Demikian tulisan kami, semoga bermanfaat bagi pembaca terutama bagi teman - teman berprofesi pendidik atau guru seperti saya. aamiin.

DAFTAR PUSTAKA
  • https://maestro.unud.ac.id/apa-itu-google-earth/
  • https://www.gramedia.com/literasi/media/
  • https://smarteschool.id/berita/pembelajaran-digital-mobile-learning-sebagai-media-pembelajaran-era-pendidikan-abad-21
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Google_Slides

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bisakah Mencetak Sertifikat dan Mengirim Sertifikat Dalam Jumlah Yang Banyak ?

Apa Bisa Membuat Modul Dengan Gemini Ai Dengan Akun belajar id kita ??

Bagaimana Cara Membuat Modul Ajar Dengan Menggunakan Chat GPT Di Google Docs Dengan Akun belajar id ..?